Rabu, 15 Januari 2014

Pengertian Karangan Dan Mengarang

Pengertian Mengarang dan Karangan

Mengarang berarti menyusun atau merangkai. makna kata merangkai mula-mula terbatas pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret. Sejalan dengan perkembangan zaman maka timbullah istilah merangkai kata,merangkai kalimat dan muncullah kegiatan mengarang ,dimana kegiatan ini membutuhkan daya imajinasi penulis dalam menuliskan karya atau tulisan yang akan dibuatnya. Sebenarnya kegiatan mengarang ini tidak harus tertulis. Seperti halnya berkomunikasi, kegiatan mengarang juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya, misalnya dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta (impromtu) si pembicara sebetulnya “bekerja keras” memfokuskan diri sambil memikirkan susunan kata , pilihan kata, pada saat akan berbiacara.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik guna memperoleh hasil akhir berupa karangan.  Menurut pendapat Widyamartaya dan Sudiati (1997:77) , mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungk
mengungkapkan gagasan dan penyampaian melalui bahasa tertulis kepada pembaca.apkan gag
asan dan penyampaian melalui bahasa tertulis kepada pembaca.
Karangan merupakan hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu pokok bahasan. Dalam praktiknya karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi dan persuasi, sedangkan deskripsi dan argumentasi hanya sebagai pelengkap dari karangan lain. Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa ada tiga jenis karangan yang utuh berdiri sendiri yaitu narasi, eksposisi, dan persuasi. Pada umumnya, karangan ilmiah berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi sebagai bantuan. Untuk itu seorang penulis perlu mengetahui ciri setiap jenis karangan.

Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya
2.1  Karangan Ilmiah , Semilmiah , dan Nonilmiah
Karangan terbagi atas tiga jenis yaitu :
a)      Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi/pendapat yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintetis-analitis.  Contoh: laporan, skripsi, tesis, dan disertasi .
b)      Karangan semiilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual yang diungkapkan dengan bahasa semiformal , namun tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Contoh: artikel, editorial, opini , tips, reportase.
c)      Karangan nonilmiah adalah tulisan yang berisi informasi yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang tidak terikat pada aturan baku. Contoh: puisi, dongeng, cerpen, hikayat, roman dan naskah drama.

 2.2  Ciri Karangan Ilmiah dan Semiilmiah
             Ciri karangan ilmiah :
1.      Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif) berarti penelitian yang faktanya sesuai dengan objek yang diteliti.
2.      Bersifat metodis dan sistematis. Maksudnya, pembahasan masalah menggunakan metode atau cara tertentu dengan langkah yang teratur (sistematis).
3.   Pembahasan tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah yang bersifat lugas agar tidak menimbulkan makna ganda (ambigu).

Dalam kegiatan mengarang ini penulis harus benar-benar berhati-hati menggunakan bahasa dalam penulisan, seperti yang dikatakan oleh seorang pakar penulisan ilmiah Jujun Suriasumantri (1986:58) bahwa penulis ilmiah harus menggunakan bahasa yangb baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan predikat serta hubungan apa yang terkait antara subjek dan predikat kemungkinan besar akan merupakan informasi yang tidak jelas. 

Pakar lain Surakhmat (1979:1)  mengatakan bahwa “bahasa adalah medium terpenting di dalam karangan”.  Jadi, perlu kita sadari betapa pentingnya menguasai keterampilan berbahasa dalam mengarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar